14 Februari 2023

 

PENJAJAHAN EROPA KE DUNIA ISLAM


     1.      Abbasiyah

Umat Islam mengalami puncak kejayaan khususnya dalam ilmu pengetahuan yaitu pada masa kekhalifaan Abbasiyah (750-1258 M) ditandai dengan berdirinya sebuah lembaga “khizanat al Hikmah” yang didirikan oleh khalifah Harun Arrasyid  sebagai tempat penyimpanan puisi dan buku - buku. Yang kemudian berubah menjadi perpustakaan bayt Hikmah. “ Pada  tahun 815 M. Al Makmun mengubahnya menjadi Bayt al-Hikmah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, Etiopia, dan India. [1]Perpustakaan ini dipimpin oleh Hunain bin Ishaq seorang Nasrani.

Pada priode ini buku dari luar Islam diterjemahkan ke dalam bahasa Arab kemudian disimpan di perpustakaan Bayt Hikmah untuk dipelajari oleh pemuda pemuda Muslim. Al Ma’mun mengirim utusan kepada raja Roma , Leo Armenia, meminta karya-karya Yunani kuno untuk diterjemmahkan ke dalam bahasa Arab.[2]Kuno  makPara ilmuwan Islam yang terkenal  sampai sekarang antara lain Al-kindi (ahli filsafat), Alkhawarizmi ( ahli matematika). Ahli fiqh yang lebih dikenal dengan sebutan para imam  ( Imam Malik di Madinah, syafii, Hambali dan Hanafi hidup pada masa ini. Kejayan perkembangan ilmu pengetahuan ini pada masa kekhalifah Abbasiyah lebih dikenal dengan istilah the golden age of Islam (abad keemasan dari Islam).

            Akibat perselisihan yang di dalam keluarga, kekhalifahan mengalami kemunduran. Yang berkuasa bukan lagi khalifah tetapi para pembantu-pembantu dari kalangan bangsa Persia maupun Turki. Para pembantu khalifah ini pada mula berjasa dalam mengalahkan lawan-lawan politik khalifah. Tetapi kemudian mereka berusaha untuk mengendalikan khalifah, yang pada akhirnya membangun pemerintahn yang terlepas dari kekhalifahan.  Seperti yang dilaksanakan oleh Tahir Gubernur Khurazan yang ingin melepaskan ddiri dari pemerintah pusat di Bagdad. Walaupun pembangkangan Taher itu dapat dihancurkan, namun panglima yang menumpas pembangkangan itu membangun kekuasaan baru sehingga kekuasaan Abbasiyah semakin lemah. Nasib kota Bagdad dengan perpustakaannya lebih tragis lagi.

Wilayah kekuasaan Abbasiyah akhirnya terpecah menjadi beberapa dinasti yang berdiri sendiri seperti dinasti tahiri (820-872), dinasti safari ( 864-903), dinasti Samani (874-999 M.) dan lain- lain. 

2.      Andalusia.  

            Semennjung Iiberia yang dikenal dengan nama Andalusia (sekarang Spanyol). ditaklukan pada masa kekhalifahan Muawiyah, salah seorang pelaku penaklukan pada masa itu adalah Thariq bin Ziyad yang mendarat di pantai Spanyol pada tanggal 18 April 711 M. Yaitu di sebuah tempat yang kemudian terkenal dengan nama Jabal Thaiq (Jibraltar= gunung tariq.[3]

            Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, wilayah Andalus tidak sepenuhnya takluk dibawah kekuasaan Abbasiyah. Tokoh muawiyah yang berhasil lolos ke Andalusia, bernama Abdurrahman ibn Mu’awiyah berhasil membangun Andalusia. Beliau diberi gelar Addakhil. Selama 32 tahun berkuasa Abd al Rahman al Dakhil berhasil mengatasi berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar, karena ketangguhannnya dia diberi gelar Rajawali Quraisy.[4]

            Dalam perkembangannya kemudian, Andalusia menjadi sumber ilmu pengetahuan. Bangsa Eropa kristen banyak yang datang ke kota-kota di Andalusia menuntut ilmu dan membawanya ke luar Spanyol seperti ke Prancis, Jerman dan lain sebagainya.

Pada tahun 1238 Kordoba jatuh ke tangan kaum Kritiani, diikuti oleh Seville pada tahun 1248. Selanjutnya seluruh Spanyol jatuh ketangan Kristiani.[5]

Granada (kota terakhir) takluk dan menyerah pada (safar 897 H. Desember 1491 ....panji-panji kristen berkibar di atas bangunan Islam yang telah rubuh, kekuasaan Muslimin di Spanyol berakhir sudah.

Pengaruh kebudayaan Islam terutama meluas atas Eropa melalui masyarakat Islam Spanyol (711-1492 M) [6]

Setelah mengalami kemunduran yang dimulai  dengan kehancuran dinasti Abbasiyah di Timur, dan berakhirnya kekuasaan Islam di Andalusia (spanyol) di Eropa, dengan perjuangan yang sangat lambat dibanding dibanding masa klasik (Masa Rasul ) Islam kembali mengalami priode kemajuan priode kedua, dengan munculnya tiga kerajaan besar yaitu Turki Usmani, Safawi dan Mughal.


3.      Turki Usmani, Safawi dan Mughal.

            Tiga Kerajaan Besar Umat Islam (1500-1800 M) , yakni kerajaan Turki Usmani di , Safawi di Persia dan Mughal (India). ketiga kerajaan besar ini mempunyai kejayaan masing-masing terutama dalam bentuk literatur dan arsitek. Mesjid-mesjid dan gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di istambul. Di Tibriz, Isfahan serta kota-kaota lain di iran, dan di New Delhi. Kemajuan umat islam di zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di Priode Klasik.  Namun, seperti pada masa kekuasaan Islam terdahulu, lambat laun kekuatan Islam menurun. Bersamaan dengan kemunduran tiga kerajaan tersebut, bangsa Barat mulai menunjukkan usaha kebangkitannya.[7]

Kebangkitan bangsa Barat bermuara pada khazanah ilmu pengetahuan dan metode berpikir yang dikembangkan umat Islam yakni rasional. Di antara jalur masuknya ilmu pengetahuan Islam ke Eropa yang terpenting adalah Spanyol. Ketika Spanyol Islam mengalami kejayaan, banyak orang-orang Eropa yang datang untuk belajar ke sana, kemudian menerjemahkan karya-karya ilmiah umat Islam. Hal ini dimulai sejak abad ke-12.

Gerakan renaisans[8] bangsa Eropa melahirkan perubahan-perubahan besar. Abad ke-16 dan ke-17 merupakan abad yang paling penting bagi kebangkitan Eropa, sementara pada akhir abad ke-17 itu pula, dunia Islam mulai mengalami kemunduran. Banyak penemuan-penemuan dalam segala lapangan ilmu pengetahuan dan kehidupan yang diperoleh orang-orang Eropa. Perkembangan itu semakin cepat setelah ditemukan mesin uap, yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa. Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Sehingga, dengan kekuatan baru yang mereka miliki, Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan mereka yang masih menggunakan persenjataan sederhana dan tradisional.

Dalam pada itu, kemorosotan dunia Islam tidak terbatas pada bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan saja, melainkan mereka juga ketinggalan dari Eropa dalam industri perang, padahal keunggulan Turki Usmani di bidang ini pada masa-masa sebelumnya telah diakui oleh seluruh dunia.

Dengan organisasi dan persenjataan modern, pasukan perang Eropa mampu melancarkan pukulan telak terhadap daerah-daerah kekuasaan Islam. Kekuatan-kekuatan Eropa menjajah satu demi satu negara Islam. Perancis menduduki Aljazair pada tahun 1830, dan merebut Aden dari Inggris sembilan tahun kemudian (1839). Tunisia ditaklukkan pada tahun 1881, Mesir pada tahun 1882, Sudan pada 1889. Sementara itu, wilayah Islam di Asia Tengah juga tak luput dari penjajahan Eropa.  Tulisan ini mencoba memaparkan keadaan dunia Islam pada masa penjajahan Eropa. 

A.    Latar Belakang Bangsa Eropa Melakukan Penjajahan Ke Daerah Islam

Perang Salib merupakan awal penetrasi Barat terhadap dunia Islam yang selanjutnya membawa kaum muslimin berada dalam jajahan negara-negara Barat. Karena mulai dari Perang Salib I inilah kaum muslimin banyak mengalami kerugian, baik kerugian yang bersifat material seperti banyaknya wilayah Islam yang direbut Barat, diduduki dan dikuasai, juga kerugian non material yang berupa mulai hilangnya peradaban Islam dan mulai masuknya peradaban-peradaban Barat.

Penjajahan bangsa Eropa terhadap dunia Islam yang diawali dengan Perang Salib berlatar belakang untuk mencari keuntungan negara Barat di negara-negara Islam,  menyebarkan agama Kristen pada negara-negara jajahannya. Selain itu yang melatarbelakangi penjajahan bangsa Eropa adalah faktor ekonomi dan politik. Bentuk-bentuk penjajahan bangsa Eropa terhadap dunia Islam berupa penyerangan, penaklukan, sehingga banyak wilayah-wilayah Islam yang jatuh ke negara-negara Barat. Juga berupa penindasan, perampasan dan perbudakan.

 Faktor utama yang menarik kehadiran kekuatan-kekuatan Eropa ke negara-negara muslim adalah ekonomi dan politik. Perekonomian bangsa-bangsa Eropa semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya setelah Columbus menemukakan Benua Amerika(1492 M) dan Vaso da Gama menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan ( 1498 M) sehingga bangsa Eropa tidak tergantung lagi dengan jalur yang lama, dua penemuan ini membuat Eropa menjadi maju dalam dunia perdagangan[9]  dan kemajuan Eropa dalam bidang industri menyebabkannya membutuhkan bahan-bahan baku, di samping rempah-rempah. Mereka juga membutuhkan negeri-negeri tempat memasarkan hasil industri mereka. Untuk menunjang perekonomian tersebut, kekuatan politik diperlukan sekali. Akan tetapi persoalan agama seringkali terlibat dalam proses politik penjajahan barat atas negeri-negeri muslim.

 Akhirnya Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukakan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan keseluruh dunia, tanpa mendapat hambatan. Kerajaan Usmani pun terus menerus mengalami kemunduran dan kelemahan-kelemahan kerajaan Islam menyebabkan Eropa dapat menduduki dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah.

Kelemahan-Negeri-negeri Islam yang pertama kali jatuh ke bawah kekuasaan Eropa adalah negeri-negeri yang jauh dari pusat kekuasaan Kerajaan Usmani, karena kerajaaan ini meskipun terus mengalami kemunduran, ia masih disegani dan dipandang masih cukup kuat untuk berhadapan dengan kekuatan militer Eropa waktu itu. Negeri-negeri Islam yang pertama dapat dikuasai Barat adalah negeri-negeri Islam di Asia tenggara dan di Anak Benua India. Sementara, negeri-negeri Islam di Timur Tengah yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Usmani, baru diduduki Eropa pada masa berikutnya.

B.     Penjajahan Bangsa Eropa di Wilayah Islam

a.       Anak benua India dan Asia Tenggara

India ketika berada  pada masa kemajuan kerajaan Mughal adalah negeri yang kaya dengan hasil pertanian. Hal ini mengundang Eropa yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang ke sana. Di awal abad ke-17 M, Inggris dan Belanda mulai menginjakkan kaki di India. pada tahun 1611 M, Inggris mendapat izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M belanda mendapat izin yang sama. [10]

Inggris melakukan perdagangan di India melalui British East India Company (EIC), dengan mendirikan parik-pabrik (1612-1690) yang memproduksi kain sutra dan tenun. Pada abad 18 M terjadi pertempuran antara Inggris dan Perancis karena merebut daerah jajahan di Asia. Ingris kemudian menaklukkan daerah-daerah india satu persatu.

Penguasa dan rakyat setempat mencoba mempertahankan kekuasaan dan berperang melawan Inggris tahun 1761 M. namun mereka tidak berhasil mengalahkan inggris Akibatmya, daerah-daerah di India berhasil jatuh ke tangan Inggris. Pada tahun 1803 M, Delhi ibu kota kerajaan Mughal juga berada dibawah bayang –bayang kekuasaan Inggris dan pada thun 1857 M kerajaan Mughal dikuasai penuh oleh inggris dan setahun kemudia raja terakhir dipaksa meninggalkan istana.[11]

Dan di Asia Tenggara, negeri tempat Islam baru berkembang, yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah terkenal pada masa itu, menjadi ajang perebutan negara-negara Eropa. Kerajaan-kerajaan Islam di wilayah ini lebih lemah dibandingkan dengan kerajaan Mughal, sehingga lebih mudah ditaklukkan oleh bangsa Eropa.

Kerajaan Islam Malaka yang berdiri pada awal abad ke-15 M di Semenanjung Malaya yang strategis merupakan kerajaan Islam kedua di Asia Tenggara setelah Samudera Pasai, ditaklukkan Portugis pada tahun 1511 M. Sejak itu peperangan-peperangan antara Portugis melawan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seringkali berkobar. Pedagang-pedagang Portugis berupaya menguasai Maluku yang sangat kaya akan rempah-rempah.[12] 

Pada tahun 1521 M, Spanyol datang ke Maluku dengan tujuan dagang. Spanyol berhasil menguasai Filipina, termasuk di dalamnya beberapa kerajaan Islam, seperti Kesultanan Maguindanao, Buayan dan Kesultanan Sulu. Akhir abad ke-16 M, giliran Belanda, Inggris, Denmark dan Perancis, datang ke Asia Tenggara. Namun, Perancis dan Denmark tidak berhasil menguasai negeri di Asia Tenggara dan hanya datang untuk berdagang. Kekuasaan politik negara-negara Eropa di negara-negara Asia berlanjut terus hingga pertengahan abad ke-20.

Penjajahan Barat di Indonesia banyak dilatarbelakangi oleh faktor-faktor ekonomi, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil bumi berupa rempah-rempah yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran Eropa. Selain itu juga dilatarbelakangi oleh faktor misionaris, atau penyebaran agama, hal ini dapat dilihat sampai sekarang daerah-daerah tempat pertama kali negara-negara Barat datang ke Indonesia berpenduduk mayoritas Kristen.

b.      Penjajahan Perancis Terhadap al Jazair (1245 H/ 1830 M)

Kekuasaan usmani di al-jazair mulai melemah, seperti juga yang terjadi diwilayah-wilyah kekuasaan usmani yang lain.  Terjadinya pemberontakan terhadap pemerintah pusat, pada tahun 1830 al jazair diduduki Perancis setelah terjadinya peperanngan di laut mediterania menuju pantai kota-kota di al Jazair.

Al-jazair merupakan negara Afrika pertama yang diduduki negara eropa sejak islam masuk ke Afrika Utara. Akibatnya mereka melakukan perlawanan  yang dipimpin oleh Abdul Qadir al Jaza’iri dan ditumpas dengan senapan pasukan Perancis. Kemudian, terjadi perlawanan besar lain yanng dipimpin oleh Muhammad al-Muqrani pada tahun 1871 M., yaang mengobarkan api peperangan dengan pasukan Perancis selama setahun penuh. Dalam perlawanan tersebut 60.000 rakyat al jazair gugur dalam mempertahankan agama, tanah air dan bahasa mereka. Tampaknya bangsa perancis ingin menghukum rakyat al Jazair dengan merampas tanah, kekayaan, dan pusat-pusat perdagangan al jazair serta menaikkan pungutan pajak.[13]

c.       Timur Tengah

Negara-negara Barat seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Rusia dan lain-lain memang mempunyai tehnologi militer dan industri perang yang lebih canggih dibandingkan dengan negara Islam, sehingga mereka tidak segan-segan untuk menyerang dan mengalahkan wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan Islam.

Dari awal penjajahan Barat yaitu perang salib umat Islam telah kehilangan berbagai daerah yang semula telah dikuasai Islam, yang kemudian jatuh ke tangan orang Kristen, yang sukar untuk dikembalikan kembali. Jadi pada perang salib ini telah terjadi penaklukan dan penyerangan yang dilakukan oleh negara Barat untuk merebut wilayah-wilayah kekuasaan Islam. Tidak terhingga kerugian yang diakibatkan oleh penjajahan tersebut, baik kerugian hasil budaya dan peradaban manusia maupun kerugian material.

Penjajahan barat ke pusat dunia Islam di Timur Tengah pertama-tama dilakukan oleh dua bangsa Inggris dan Perancis yang sedang bersaing. Napoleon  mendarat  di Aleksandria (Mesir) pada tahun 1798 M dengan maksud menjadikan mesir sebagai batu loncatan untuk menguasai timur terutama india, yang pada waktu itu telah mulai berada dibawa pengruh kekuasaan Inggris.  Perancis dan ingris merupakan dua negara yang bersaing keras  untuk menjadi negara yan terkuat didunia, usaha Napoleon unuk meneruskan ekspedisi terus ke India digagalkan di pelestia dan tanggal 1799 M kembali ke perancis. Tetapi tentara yang dibawanya tinggal di mesir.[14]

Ia datang ke Timur bukan dengan hanya dengan tentara. dia juga membawwa seribu orang sipil, seratus enam puluh diantaranya ahli-ahli ilmu pengetahuan, dua set percetakan dengan huruf latin, Arab dan Yunani dan alat-alat ilmu pengetahuan yang dipakai untuk eksperimen-ilmiah. Napoleon mendirikan satu lembaga ilmiah yang bernama institute d’Egypte. Hal ini membuat umat Islam sadar akan keterbelakangan pada ilmu pengetahuan dari bangsa Eropa dan umat Islam dimesir mengadakan pembaruan-pembaharuan dalam ilmu pengetahuan.[15]

Persaingan antara Inggris dan Perancis sudah lama berlangsung hal ini dapat terlihat dari penaklukan yang dilakukan oleh negara-negara Barat antara lain adalah:[16]

a)      1820                Oman dan Qatar berada di bawah protektorat Inggris

b)      1830-1857       Penaklukan Aljazair oleh Perancis

c)      1839                Aden dikuasai Inggris

d)      1881-1883       Tunisia diserbu Perancis

e)      1882                Mesir diduduki Inggris

f)       1898                Sudan ditaklukkan Inggris

g)      1900                Chad diserbu Perancis


Pada abad ke20 M Italia dan Spanyol ikut bersama Inggris dan Perancis memperebutkan wilayah-wilayah di Afrika.[17]

a)      1960                Kesultanan muslim di Nigeria utara menjadi protektorat Inggris

b)      1912-1913       Kesultanan Tripoli dan Cyrenaica diserbu Italia

c)      1912                Marokko diserbu Perancis dan Spanyol

d)      1914                Kuwait di bawah protektorat Inggris

e)      1919-1921       Sisilia wilayah Turki diduduki Perancis

f)       1920                Irak menjadi protektorat Inggris

g)      1920                Syria dan Libanon di bawah mandat Perancis

h)      1926-1927       Perebutan seluruh Somalia oleh Italia 

C.    Dampak Negative dan Positif Penjajahan Eropa Terhadap Wilayah Islam

Ketika bangsa Eropa mengalami masa kemajuan tetapi tidak demikian bagi peradaban Islam malah terjadi sebaliknya mulai memasuki masa kemunduran dimana banyaknya wilayah -wilayah Islam dan jalur perdagangan dikuasai bangsa Eropa serta mereka berasil menyebarkan agamanya kedalam wilayah Islam,

Penjajahan bangsa Eropa ternyata membawa implikasi yang sangat luas terhadap perkembangan peradaban Islam baik peradaban material yang berupa teknologi baru, maupun peradaban Ilmu Pengetahuan. Penjajahan Eropa juga memicu gerakan pembaharuan dalam Islam, yang mana bertujuan untuk memurnikan agama Islam dari pengaruh asing dan mengambil gagasan-gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan barat.

Baca Juga; --------------

👉

👉


KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

1.      Penjajahan Barat terhadap dunia Islam yang diawali dengan Perang Salib berlatar belakang hal-hal berikut :

a)      untuk mencari keuntungan negara Barat di negara-negara Islam.

b)      menyebarkan agama Kristen pada negara-negara jajahannya.

c)      perluasan daerah militer atau Penaklukan

2.      Penjajahan bagsa Eropa menimbulkan dampak nagatif dan positif  dalam peradaban Islam 

 

DAFTAR PUSTAKA 

Abdul Hakim Afifi, terj. Mausu’ah Alf Huduts Islami, diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan, 1000 Peristiwa dalam Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002), 

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006) 

Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, ( Jakarta:Bulan Bintang, 1992) 

                        , Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1986), Jilid II 

Jaiz Mubarak, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Penerbit  Bani Quraisy, 2005)

 Muhammmad Tohir, sejarah Islam dari Andalus sampai ke Indus, ( Jakarta: pustaka Jaya) 

S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan kebudayaan modern, (Jakarta:Cirimujkti Pasaka) 

Tata Septayuda Purnama, Khasanah Peradaban Islam, (Solo: penerbit Tinta Medina)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MASA PENJAJAHAN BANGSA EROPA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERADABAN ISLAM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] Jaiz Mubarak, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Penerbit  Bani Quraisy, 2005), h.  120

[2] Tata Septayuda Purnama, Khasanah Peradaban Islam, (Solo: penerbit Tinta Medina), h. 9

[3]   Muhammmad Tohir, sejarah Islam dari Andalus sampai ke Indus, ( Jakarta: pustaka Jaya) h.258

[4]  Jaiz Mubarak, Ibid., h. 111

[5]   Tata Septayuda Purnama, Ibid., h. 56

[6]  S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan kebudayaan modern, (Jakarta:Cirimujkti Pasaka), h.,  63

[7] Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, ( Jakarta:Bulan Bintang, 1992), h. 14

[8] Renaisans adalah gerakan yang timbul pada akhir abad pertengahan di Eropa.

[9] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006),  h 25

[10] Ibid, h. 176

[11] Badri Yatim, loc. cit., h. 176

[12] Ibid., h. 177

[13] Abdul Hakim Afifi, terj. Mausu’ah Alf Huduts Islami, diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan, 1000 Peristiwa dalam Islam, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002), h. 428

[14] Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1986), Jilid II, h. 96

[15] Loc.Cit., h. 96

[16] Badri Yatim, op.cit., h 182-183

[17] Loc.Cit., h. 182-183

0 Comment