31 Oktober 2012


Dinamika adalah keharusan dalam perjalanan dakwah. Harus selalu ada dinamika, untuk menguatkan kesadaran setiap aktivis akan hakikat amanah yang tengah diembannya. Bahwa perjalanan dakwah akan selalu bertemu dengan berbagai realitas yang tidak mesti sesuai keinginan dan harapan. Dengan dinamika ini, setiap aktivis akan selalu terjaga dan bergairah melaksanakan tugas di pos masing-masing.

Ada dinamika internal, ada pula dinamika eksternal. Sebagian aktivis mungkin merasakan kelelahan, rasa capek yang mendera pikiran, hati, perasaan dan badan. Namun sebagian lain memahami dinamika adalah bagian yang menggugah semangat dan keberanian. Apapun kondisi kita, dinamika selalu akan kita temukan di sepanjang perjalanan dakwah yang sangat menantang.
Disebabkan karena cinta kita yang luar biasa besarnya kepada dakwah, jamaah dan umat, maka kita akan selalu tegar dalam melewati berbagai dinamika yang setiap saat datang. Yang menyergap kesadaran kita tiba-tiba. Mendera kesungguhan kita sejadi-jadinya. Menggeriap memasuki relung-relung jiwa kita tanpa terasa. Tidak peduli waktu dan kesiapan kita.
Disebabkan karena energi yang kita  sediakan sangat besar bagi upaya meretas jalan dakwah ini, maka kita akan selalu sanggup menghadapi dinamika apapun yang akan terjadi. Berpagi-pagi, di tengah siang hari, ataupun di malam-malam yang sangat kelam menyelimuti, jiwa aktivis selalu dipenuhi energi. Ya, selalu penuh energi.
Energi untuk mengerti dan memahami, energi untuk mencintai, energi untuk peduli, energi untuk berbagi, energi untuk berkontribusi, energi untuk bertahan di semua kondisi, energi untuk tetap bekerja walau tengah disakiti. Energi yang selalu bertambah setiap hari.
Semuanya, disebabkan oleh karena cinta kita yang tidak bertepi kepada jalan dakwah ini.

0 Comment